Rabu, 02 Agustus 2017

Cara pencegahan dan pengobatan pada hewan

  Newcastle Disease (NCD)
Newcastle Disease (NCD) juga di kenal dengan sampar ayam atau Tetelo

Cara Pencegahan:
·         Vaksinasi yang teratur sesuai dengan program yang dianjurkan yaitu:
a.       Umur ayam antara Umur ayam antara 4-7 hari, vaksinasi dengan vaksin aktif melalui tetes mata yaitu cukup tetes pada mata kiri atau kanan juga dilakukan vaksinasi inaktif yang disuntikan pada kulit leher dengan menggunakan Spuit atau spet dengan dosis 0,2-0,25 CC pada waktu yang sama.
b.      Umur ayam antara 18 hari - 21 hari dilakukan vaksinasi (revaksinasi) dengan vaksin aktif galur lasota / Clone melalui tetes mata atau air minum.
c.       Setelah vaksinasi kedua, vaksinasi selanjutnya dapat dilakukan pada umur ayam tiga bulan atau empat bulan atau setiap akan memasuki bulan peralihan.
Hasil gambar untuk penyakit newcastle disease pada ayam
·         Memelihara ayam dalam kandang terbatas serta menjaga kebersihan ayam, jangan memasukkan ayam luar sebelum dikarantina atau divaksin dan dipastikan tidak membawa penyakit.  



\   Papillomatosis (Kutil pada Sapi)
Penyakit kutil (Warts) atau papillomatosis pada sapi disebabkan oleh virus yang dikenal dengan Bovine Papillomavirus (BPV). 
CARA PENCEGAHAN
 
·     Hindari pemerahan yang mengakibatkan trauma pada puting yang sakit juga bisa mengendalikan penyebaran penyakit ini
·         Menjaga kebersihan selama proses pemerahan.
·         Pemerah yang menggunakan sarung tangan dan desinfektan celup putting yang baik dari golongan Chlorhexidine bisa digunakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. 
 .      Rabies

     CARA PENCEGAHAN:
 
·         Memelihara anjing dan hewan lainnya dengan baik dan benar. Jika tidak dipelihara dengan baik dapat diserahkan ke Dinas Peternakan atau para pecinta hewan.
·         Mendaftarkan anjing ke Kantor Kelurahan/Desa atau Petugas Dinas Peternakan setempat.
·         Pada hewan virus rabies dapat ditangkal dengan vaksinasi secara rutin 1-2 kali setahun tergantung vaksin yang digunakan, ke Dinas Peternakan, Pos Kesehatan Hewan atau Dokter Hewan Praktek.
·         Semua anjing/kucing yang potensial terkena, divaksin setelah umur 12 minggu, lau 12 bulan setelahnya, dilanjutkan dengan tiap 3 tahun dengan vaksin untuk 3 tahun, untuk kucing harus vaksin inaktif.
·         Penangkapan/eliminasi anjing, kucing, dan hewan lain yang berkeliaran di tempat umum dan dianggap membahayakan manusia.
·         Pengamanan dan pelaporan terhadap kasus gigitan anjing, kucing, dan hewan yang dicurigai menderita rabies.
·         Penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit rabies.
·         Menempatkan hewan didalam kandang, memperhatikan serta menjaga kebersihan dan kesehatan hewan.
·         Setiap hewan yang beresiko rabies harus diikat/dikandangkan dan tidak membiarkan anjing bebas berkeliaran.
·         Menggunakan rantai pada leher anjing dengan panjang tidak lebih dari 2 meter bila tdak dikandang atau saat diajak keluar halaman rumah.
·          Tidak menyentuh atau memberi makan hewan yang ditemui di jalan
·         Daerah yang sudah bebas rabies, haeus mencegah masuknya anjing, kucing atau hewan sejenisnya dari daerah yang tertular rabies.
·         Pada area terkontaminasi dilakukan desinfeksi menggunakan 1:32 larutan (4 ounces per gallon) dari pemutih pakaian untuk menginaktifkan virus dengan cepat.
Hasil gambar untuk rabies

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah virus

Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun ...